Minggu, 17 Januari 2010

IMPIAN DAN HARAPAN

Setiap orang akan selalu berangan-angan,bermimpi dan bahkan mengharapkan angan-angan serta impian itu akan bisa terwujud, begitupun dengan diri saya secara pribadi selalu mendambakan disetiap mimpi dan perjalanan hidup ini agar bisa menggapai semua angan-angan dan impian yang selalu mengganggu fikiran itu disetiap saat, itulah yang saya rasakan setelah menyelesaikan studi di Fakultas Hukum diakhir tahun 2005, masa-masa indah dibangku kuliah selama hampir 7 (tujuh) tahun mengenyam pendidikan, dinamika kampus yang membuat terlena sampai terkadang harus melupakan kuliah,sibuk dengan teman-teman yang boleh dibilang kegiatan yang tidak jelas atau istilah makan gak makan asal kumpul lagu yang pernah di populerkan oleh Slank, itu yang saya rasakan di awal-awal memasuki dunia kampus, bahkan beberapa kali harus pindah kampus, sampai senior saya memberi gelar Sang Gerilyawan Kampus,dan yang paling saya ingat Dekan Fakultas Hukum Salah satu Universitas Swasta di makassar mengatakan pada saya jika seandainya ini Agama maka kamu sudah tergolong orang murtad usman,karna harus kembali kuliah di tempat yang sama yang pernah saya tinggalkan, namun setidaknya hal itulah yang membuat saya bisa tegar untuk menjalani hidup,kata-kata itu jugalah yang memotifasi saya untuk berusaha menjadi lebih baik, sampai pada akhirnya saya harus kembali untuk berkonsentrasi pada kuliah dan kembali beroganisasi sampai harus intens di organisasi Insan cita HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)aktif di lembaga internal kemahasiswan dan pada akhirnya di beri amanah oleh teman-teman mahasiswa hukum sebagai Ketua Senat di Fakultas Hukum Universitas Satria Makassar,dari situlah mulai terbuka cakrawala berfikir, ternyata tidak semudah itu yang saya bayangkan ketika harus menjadi seorang pemimpin berbagai tanggung jawab yang harus dibebankan termasuk tanggung jawab secara kelembagaan dan tanggung jawab terhadap pengembangangan dunia kampus.
Awal tahun 2006, kini memasuki dunia nyata istilah para aktivis ketika sudah selasai di bangku kuliah,karena disitulah katanya orang berfikir apa dan akan kemana kita setelah ini? akankah kita tetap menjadi seorang intelktual muda,yang selalu berteriak lantang untuk keadilan? masihkah kita punya idealisme seperti disaat masih menjadi Mahasiswa, akankah kita punya pekerjaan tetap untuk sebuah masa depan, ataukah mungkin kita akan menjadi sampah dimasyarakat???? pertanyaan-pertanyaan itu yang selalu menggerogoti fikiran saya di setiap saat,mulai dari diskusi dikantin kampus sampai di warkop saya dan teman-teman selalu berfikir apa yang harus kita kerja sekarang,dan tiba waktunya harus membentuk LSM yang bergerak dibidang sosial bersama teman-teman aktivis parlemen jalanan, karena tuntutan hidup dikota besar seperti makassar,saya harus cari kerja lain untuk kebutuhan sehari-hari dan saya putuskan untuk bekerja disalah satu pembiayaan motor di kota makassar namun itu tidak bertahan lama dan pada akhirnya harus meninggalkan kerjaan tersebut, tapi semangat itu tetap ada untuk selalu berfikir untuk menggapai semua impian dan harapan itu, memasuki awal tahun 2008 kembali harus mengabdi disalah satu instansi di Kabupaten sebagai tenaga sukarela meskipun selalu bertentangan dengan hati nurani saya untuk bekerja dengan birokrasi yang serba struktural,bahkan harus dapat sindiran dari beberapa teman-teman aktivis seperjuangan waktu masih dimakassar yang selalu mengatakan ko aktivis harus jadi tenega sukarela? tapi itulah tuntutan hidup dimana orang harus berfikir masa depan, meskipun masa depan tidak harus ditentukan lewat PNS,tapi ini mungkin jalan terbaik menentukan pilihan dijalur birokrasi sebagai pilihan hidup untuk masa depan meskipun gaji pas-pasan,namun lambat laun semuanya saya harus jalani dengan ketabahan, dan akhirnya tahun 2009,saya harus mengikuti ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) alhasil pengumuman hasil CPNS akhirnya keluar diawal tahun 2010 dan di waktu yg bersamaan juga pengumuman ujian Advokat keluar dan saya pun dinyatakan lulus, sungguh hal yang sangat menggembirakan dan meskipun pada akhirnya memutuskan untuk berkonsentrasi menjadi sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dan masih tetap bermimpi untuk mencapai semua apa yang menjadi impian dan harapan itu.

Tidak ada komentar: